BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam dunia
kesusatraan ada banyak gerakan dan aliran yang berkembang di dalamnya. Baik
sebagai hasil dari saripati yang diperas dari karakteristik karya yang
berkembang maupun sebagai kararkter yang sengaja dimunculkan dalam sebuah karya
sastra sebagai pengokoh keberadaan sebuah gerakan atau aliran kesusatraan
tertentu.
Setiap gerakan
maupun aliran memiliki karakteristik yang khas yang sedikit banyak menampakkan
kondisi zaman di mana aliran tersebut berkembang. Aliran yang dinobatkan
berasal dari kawasan Eropa dan Inggris tersebut tentunya mengalami migrasi.
Mengalir dan berkembang ke penjuru dunia, termasuk Arab dan Indonesia.
Pada setiap
negeri yang disinggahi oleh perkembangan aliran itu tentunya memiliki dan
memunculkan karakteristik yang lebih khas lagi, sesuai dengan kondisi negeri di
mana aliran tersebut berkembang. Salah satu contohnya adalah aliran realisme yang
berkembang di Arab dan Indonesia.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengajukan beberapa
rumusan masalah, yaitu:
1.
Apa pengertian aliran realisme?
2.
Bagaimana aliran realisme di Eropa,
Arab dan Indonesia?
C.
Tujuan Masalah
Adapun tujuan masalah dari makalah ini adalah:
1. Ingin mengetahui aliran realisme.
2. Ingin mengetahui aliran realisme
di Eropa, Arab dan Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Aliran Realisme
Aliran realisme
yaitu aliran yang berusaha melukiskan suatu objek seperti apa adanya
(realistis). Aliran ini mengemukakan kenyataan secara objektif dimana pengarang
melukiskan dunia kenyataan dan segala-galanya digambarkan seperti apa yang
tampak, tidak kurang dan tidak lebih. Apa yang diungkapkan para pengarang
realis adalah hal-hal yang nyata, yang pernah terjadi, karya-karya yang
dianggap merupakan bagian dari aliran realisme ini dapat berbentuk seperti: biografi,
autobiografi, true-story, sejarah atau kisah nyata yang kemudian diceritakan
kembali. Jadi, bisa digeneralkan bahwa karya-karya yang berintikan kenyataan
atau kejadian yang sudah terjadi merupakan bentuk-bentuk karya sastra yang bisa
dikategorikan ke dalam aliran realisme. Karena karya-karya tersebut haruslah
fakta atau realita yang kemudian dituliskan kembali dengan menggunakan bahasa
yang indah berbeda berita, surat kabar atau laporan kejadian.
Pengarang
realisme dapat diibaratkan sebagai seorang juru potret. Objek yang dilukis
dapat dapat berupa orang, alam, ataupun peristiwa. Karena itu, untuk melukis
sebuah objek pengarang berusaha menggambarkannya tanpa melibatkan perasaan,
pikiran, atau keinginannya dalam diri objek tersebut.
Aliran ini
bermula di Perancis pada pertengahan abad ke-19 oleh Honore de Balzac yang
sering dianggap sebagai perintis realisme dalam kesusastraan Perancis. Namun
sebenarnya karya dengan ide realisme sudah ada pada 2.400 SM yang ditemukan di
kota Lothal (sekarang India).
Aliran realisme
sering digunakan dalam penganalisisam karya-karya yang populer di abad ke-19,
terutama pada karya-karya yang berbentuk prosa fiksi. Alasannya karena pada
abad tersebut bentuk prosa fiksi seingkali berintikan kejadian nyata yang
terjadi di sekitar pengarang sehingga karya-karya tersebut tidak semata-mata
dianggap sebagai karya imajinatif, tetapi juga merupakan penggambaran realita
mengenai kejadian yang terjadi pada masa itu. Selain berbicara soal fakta,
aliran ini juga seringkali digunakan untuk melihat bagaiman penggambaran
mengenai kehidupan yang kemudian dituangkan dalam karya sastra.
M. H. Abrams
dalam kamusnya “Glossary Of Literaty Terms” menyebutkan bahwa realisme
digunakan dalam dua pengertian, yaitu:
1.
Untuk
mengidentifikasi gerakan sastra pada abad XIX, khususnya prosa fiksi.
2.
Menunjukkan
cara penggambaran kehidupan di dalam sastra.
Adapun
ciri-ciri aliran realisme adalah :
1.
Mengemukakan
kenyataan secara objektif.
2.
Melukiskan
dunia kenyataan dan segala-galanya digambarkan seperti apa yang tampak, tidak
kurang dan tidak lebih.
3.
Yang
diungkapkan para pengarang realis adalah hal-hal yang nyata, yang pernah
terjadi, bukan imajinatif belaka oleh pijar imajinasi dan plastis bahasa yang
memikat.
4.
Kritik
terhadap kondisi sosial
5.
Penggambaran
karakter sebagai inti yang paling penting
6.
Lebih
mementingkan penggunaan fakta
7.
Jujur
B.
Aliran Realisme di Eropa
Secara historis
sastra realis pertama kali ditulis di Eropa pada abad ke-19. Bermula dari novel Gustave Flaubert dan cerita pendek
Guy de Maupassant. Di Rusia, realisme diangkat oleh cerita-cerita pendek Anton
Chekhov dan oleh George Eliot di Ingrris. Penulis-penulis tersebut
menggambarkan suasana dalam karya-karya mereka dengan gaya tutur yang
sederhana. Seperti karya Masterpiece Gustave Flaubert L’education Sentimentele
yang menggambarkan sosok-sosok pemeran dalam novelnya sebagai representasi
masyarakat Perancis yang dianggap mediocrity, secara riil mengindera seuasana
di Perancis serta momen-momen bersejarahnya.
Beberapa tokoh
atau sastrawan realisme Eropa adalah: Honoré de Balzac (Perancis), Gustave
Flaubert (Perancis), Fyodor Dostoyevsky (Rusia), Leo Tolstoy (Rusia), George
Eliot (Inggris), Trollope (Inggris), Thakeray Charles (Inggris), Dickens (Inggris)
dan Henrik Ibsen (Norwegia).
C.
Aliran Realisme di Arab
Sastrawan Arab
yang bisa dimasukkan kategori aliran realis antara lain adalah Yusuf Siba’i
lewat novelnya “Ard al-Nifaq” yang memiliki gambaran yang jelas tentang
masalah yang dihadapi oleh masyarakat sekelilingnya, serta telah memberi
cadangan membina bagi menyelesaikan masalah tersebut melalui penulisan karya
sastranya. Adapun yang lain, yaitu Taufiq al-Hakim lewat novel “Audah ar-Ruh”
dan “Usfur min as-Syarq” (1932-1034), Taha Hussein lewat “Syajarh
al-Bu’s” (1944), dan Najib Mahfuz.
Dalam novel
realis al-Sukkariyah, Mahfuz mengungkapkan masyarakat Mesir yang sedang
mengalami konflik ideologi, yaitu antara Ikhwan al-Muslimin dan golongan
Sosialis Marxis. Masing-masing meyakini ideologinya sebagai pemikiran
alternatif bagi pembebasan rakyat dari belenggu ketertinggalan dan kemiskinan.
Novelis ini bersikap sebagai pengamat yang tidak jelas pemihakannya.
D.
Aliran Realisme di Indonesia
Beberapa sastrawan Indonesia dan karyanya yang bisa dimasukkan ke
dalam kategori aliran realis antara lain:
1.
Novel
“Fatimah”, karya Titie Said
2.
Novel“Rindu
Ibu adalah Rinduku”, karya Motinggo Boesye
3.
Novel“Bilik-bilik
Muhammad”, karya A.R.Baswedan
4.
Novel
biografis “Pangeran dari Seberang”, karya N.H.Dini
5.
Novel
“Dari Hari ke Hari”, karya Mahbub Junaidi
6.
Novel
“ Guruku Orang Pesantren”,karya Syaifuddin Zuhri
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Aliran realisme
yaitu aliran yang berusaha melukiskan suatu objek seperti apa adanya
(realistis). Aliran ini mengemukakan kenyataan secara objektif dimana pengarang
melukiskan dunia kenyataan dan segala-galanya digambarkan seperti apa yang
tampak, tidak kurang dan tidak lebih. Apa yang diungkapkan para pengarang
realis adalah hal-hal yang nyata, yang pernah terjadi, karya-karya yang
dianggap merupakan bagian dari aliran realisme ini dapat berbentuk seperti:
biografi, autobiografi, true-story, sejarah atau kisah nyata yang kemudian
diceritakan kembali. Jadi, bisa digeneralkan bahwa karya-karya yang berintikan
kenyataan atau kejadian yang sudah terjadi merupakan bentuk-bentuk karya sastra
yang bisa dikategorikan ke dalam aliran realisme.
DAFTAR PUSTAKA
Kamil, Syukron, Teori Kritik Sastra Arab Klasik dan Modern,
Jakarta: Rajawali Press, 2012
Nuqqasy, Raja’, Fi Hubb Najib Mahfuz, Kairo: Dar as-Syuruq,
1995
Muzakki, Akhmad, Pengantar Teori Sastra Arab, Malang: UIN
Maliki Press, 2011
Betfred Casino - MapyRO
BalasHapusThis 경상북도 출장마사지 section is a list of the casino, including the casino information and the signup code 목포 출장마사지 for 경상북도 출장안마 the 밀양 출장샵 casino. The casinos listed below are for real money 영천 출장마사지 play at