Senin, 13 Juni 2016

[MAKALAH] ALIRAN REALISME (Aliran Sastra)



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam dunia kesusatraan ada banyak gerakan dan aliran yang berkembang di dalamnya. Baik sebagai hasil dari saripati yang diperas dari karakteristik karya yang berkembang maupun sebagai kararkter yang sengaja dimunculkan dalam sebuah karya sastra sebagai pengokoh keberadaan sebuah gerakan atau aliran kesusatraan tertentu.
Setiap gerakan maupun aliran memiliki karakteristik yang khas yang sedikit banyak menampakkan kondisi zaman di mana aliran tersebut berkembang. Aliran yang dinobatkan berasal dari kawasan Eropa dan Inggris tersebut tentunya mengalami migrasi. Mengalir dan berkembang ke penjuru dunia, termasuk Arab dan Indonesia.
Pada setiap negeri yang disinggahi oleh perkembangan aliran itu tentunya memiliki dan memunculkan karakteristik yang lebih khas lagi, sesuai dengan kondisi negeri di mana aliran tersebut berkembang. Salah satu contohnya adalah aliran realisme yang berkembang di Arab dan Indonesia.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengajukan beberapa rumusan masalah, yaitu:
1.      Apa pengertian aliran realisme?
2.      Bagaimana aliran realisme di Eropa, Arab dan Indonesia?

C.    Tujuan Masalah
Adapun tujuan masalah dari makalah ini adalah:
1.    Ingin mengetahui aliran realisme.
2.    Ingin mengetahui aliran realisme di Eropa, Arab dan Indonesia.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Aliran Realisme
Aliran realisme yaitu aliran yang berusaha melukiskan suatu objek seperti apa adanya (realistis). Aliran ini mengemukakan kenyataan secara objektif dimana pengarang melukiskan dunia kenyataan dan segala-galanya digambarkan seperti apa yang tampak, tidak kurang dan tidak lebih. Apa yang diungkapkan para pengarang realis adalah hal-hal yang nyata, yang pernah terjadi, karya-karya yang dianggap merupakan bagian dari aliran realisme ini dapat berbentuk seperti: biografi, autobiografi, true-story, sejarah atau kisah nyata yang kemudian diceritakan kembali. Jadi, bisa digeneralkan bahwa karya-karya yang berintikan kenyataan atau kejadian yang sudah terjadi merupakan bentuk-bentuk karya sastra yang bisa dikategorikan ke dalam aliran realisme. Karena karya-karya tersebut haruslah fakta atau realita yang kemudian dituliskan kembali dengan menggunakan bahasa yang indah berbeda berita, surat kabar atau laporan kejadian.
Pengarang realisme dapat diibaratkan sebagai seorang juru potret. Objek yang dilukis dapat dapat berupa orang, alam, ataupun peristiwa. Karena itu, untuk melukis sebuah objek pengarang berusaha menggambarkannya tanpa melibatkan perasaan, pikiran, atau keinginannya dalam diri objek tersebut.
Aliran ini bermula di Perancis pada pertengahan abad ke-19 oleh Honore de Balzac yang sering dianggap sebagai perintis realisme dalam kesusastraan Perancis. Namun sebenarnya karya dengan ide realisme sudah ada pada 2.400 SM yang ditemukan di kota Lothal (sekarang India).
Aliran realisme sering digunakan dalam penganalisisam karya-karya yang populer di abad ke-19, terutama pada karya-karya yang berbentuk prosa fiksi. Alasannya karena pada abad tersebut bentuk prosa fiksi seingkali berintikan kejadian nyata yang terjadi di sekitar pengarang sehingga karya-karya tersebut tidak semata-mata dianggap sebagai karya imajinatif, tetapi juga merupakan penggambaran realita mengenai kejadian yang terjadi pada masa itu. Selain berbicara soal fakta, aliran ini juga seringkali digunakan untuk melihat bagaiman penggambaran mengenai kehidupan yang kemudian dituangkan dalam karya sastra.
M. H. Abrams dalam kamusnya “Glossary Of Literaty Terms” menyebutkan bahwa realisme digunakan dalam dua pengertian, yaitu:
1.      Untuk mengidentifikasi gerakan sastra pada abad XIX, khususnya prosa fiksi.
2.      Menunjukkan cara penggambaran kehidupan di dalam sastra.
Adapun ciri-ciri aliran realisme adalah :
1.      Mengemukakan kenyataan secara objektif.
2.      Melukiskan dunia kenyataan dan segala-galanya digambarkan seperti apa yang tampak, tidak kurang dan tidak lebih.
3.      Yang diungkapkan para pengarang realis adalah hal-hal yang nyata, yang pernah terjadi, bukan imajinatif belaka oleh pijar imajinasi dan plastis bahasa yang memikat.
4.      Kritik terhadap kondisi sosial
5.      Penggambaran karakter sebagai inti yang paling penting
6.      Lebih mementingkan penggunaan fakta
7.      Jujur

B.     Aliran Realisme di Eropa
Secara historis sastra realis pertama kali ditulis di Eropa pada abad ke-19. Bermula  dari novel Gustave Flaubert dan cerita pendek Guy de Maupassant. Di Rusia, realisme diangkat oleh cerita-cerita pendek Anton Chekhov dan oleh George Eliot di Ingrris. Penulis-penulis tersebut menggambarkan suasana dalam karya-karya mereka dengan gaya tutur yang sederhana. Seperti karya Masterpiece Gustave Flaubert L’education Sentimentele yang menggambarkan sosok-sosok pemeran dalam novelnya sebagai representasi masyarakat Perancis yang dianggap mediocrity, secara riil mengindera seuasana di Perancis serta momen-momen bersejarahnya.
Beberapa tokoh atau sastrawan realisme Eropa adalah: Honoré de Balzac (Perancis), Gustave Flaubert (Perancis), Fyodor Dostoyevsky (Rusia), Leo Tolstoy (Rusia), George Eliot (Inggris), Trollope (Inggris), Thakeray Charles (Inggris), Dickens (Inggris) dan Henrik Ibsen (Norwegia).
C.    Aliran Realisme di Arab
Sastrawan Arab yang bisa dimasukkan kategori aliran realis antara lain adalah Yusuf Siba’i lewat novelnya “Ard al-Nifaq” yang memiliki gambaran yang jelas tentang masalah yang dihadapi oleh masyarakat sekelilingnya, serta telah memberi cadangan membina bagi menyelesaikan masalah tersebut melalui penulisan karya sastranya. Adapun yang lain, yaitu Taufiq al-Hakim lewat novel “Audah ar-Ruh” dan “Usfur min as-Syarq” (1932-1034), Taha Hussein lewat “Syajarh al-Bu’s” (1944), dan Najib Mahfuz.
Dalam novel realis al-Sukkariyah, Mahfuz mengungkapkan masyarakat Mesir yang sedang mengalami konflik ideologi, yaitu antara Ikhwan al-Muslimin dan golongan Sosialis Marxis. Masing-masing meyakini ideologinya sebagai pemikiran alternatif bagi pembebasan rakyat dari belenggu ketertinggalan dan kemiskinan. Novelis ini bersikap sebagai pengamat yang tidak jelas pemihakannya.
D.    Aliran Realisme di Indonesia
Beberapa sastrawan Indonesia dan karyanya yang bisa dimasukkan ke dalam kategori aliran realis antara lain:
1.      Novel “Fatimah”, karya Titie Said
2.      Novel“Rindu Ibu adalah Rinduku”, karya Motinggo Boesye
3.      Novel“Bilik-bilik Muhammad”, karya A.R.Baswedan
4.      Novel biografis “Pangeran dari Seberang”, karya N.H.Dini
5.      Novel “Dari Hari ke Hari”, karya Mahbub Junaidi
6.      Novel “ Guruku Orang Pesantren”,karya Syaifuddin Zuhri


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Aliran realisme yaitu aliran yang berusaha melukiskan suatu objek seperti apa adanya (realistis). Aliran ini mengemukakan kenyataan secara objektif dimana pengarang melukiskan dunia kenyataan dan segala-galanya digambarkan seperti apa yang tampak, tidak kurang dan tidak lebih. Apa yang diungkapkan para pengarang realis adalah hal-hal yang nyata, yang pernah terjadi, karya-karya yang dianggap merupakan bagian dari aliran realisme ini dapat berbentuk seperti: biografi, autobiografi, true-story, sejarah atau kisah nyata yang kemudian diceritakan kembali. Jadi, bisa digeneralkan bahwa karya-karya yang berintikan kenyataan atau kejadian yang sudah terjadi merupakan bentuk-bentuk karya sastra yang bisa dikategorikan ke dalam aliran realisme.



DAFTAR PUSTAKA

Kamil, Syukron, Teori Kritik Sastra Arab Klasik dan Modern, Jakarta: Rajawali Press, 2012
Nuqqasy, Raja’, Fi Hubb Najib Mahfuz, Kairo: Dar as-Syuruq, 1995
Muzakki, Akhmad, Pengantar Teori Sastra Arab, Malang: UIN Maliki Press, 2011

1 komentar:

  1. Betfred Casino - MapyRO
    This 경상북도 출장마사지 section is a list of the casino, including the casino information and the signup code 목포 출장마사지 for 경상북도 출장안마 the 밀양 출장샵 casino. The casinos listed below are for real money 영천 출장마사지 play at

    BalasHapus